DATA MODIFIKASI
Ban depan: 120/70-17
Ban belakang: 190/55-17
Setang: MF Product
Lampu depan: Mio sporty
XKBD: 0816-6929-64
Judulnya dua kata dobel, gara2 dan kaki2. Nulisnya sengaja seperti sms biar ringkas. Namun tak seringkas cerita di balik mono arm panjang di Honda Tiger milik Oki Dwi Ponru asal Bumiayu, Jawa Tengah ini. Oki dapat limbah mono arm Triumph yang mengikuti virus arm panjang. Didapat dari XK Bike Design yang digawangi builder Agus Djanuar.
"Kebetulan saya ngebet sekali dengan mono arm. Maunya sih limbah Ducati Monster yang masih fresh. Namun sayang komponennya susah didapat, kalaupun ada harganya bakalan selangit," buka Oki yang gawe di Adira Purwokerto ini.
Akhirnya digarap langsung oleh modifikator beken dikenal dengan Agus DJ ini. "Prinsip aplikasi pemasangan lengan ayun sebenarnya sama saja dengan model konvensional, cuma bedanya harus mengubah dudukan bushing atau bos karet lengan ayun dan juga mengubah sudutnya," jelas modifikator beralamat di Jl. Pasir Muncang, Purwokerto ini.
Jika pada pemasangan limbah lengan ayun konvensional, biasanya lengan ayun yang dikepras alias dipotong menyesuaikan dimensi dudukan swing arm pada sasis. "Tapi, kalau yang ini beda, konstruksi material mono arm tidak bisa diutak-atik karena akan mengubah kinerja sekaligus kekuatan material," papar ayah 1 putri.
As swing arm Triumph punya diameter lebih besar dibanding orisinal macan noceng. "Bushing tetap memakai milik triumph, namun konstruksinya disesuaikan dengan sasis center backbone asli Tiger. Dibikin pipa dudukan bushing yang lebih besar agar bisa masuk mono arm," tandas penyuka musik rock ini.
Sok bawaan Triumph diubah sesuai karakter sasis Tiger, sehingga bekerja optimal dan tetap nyaman. Caranya membuat konstruksi unitrack baru. Material yang dipakai adalah pelat besi 5 mm yang juga sudah dibuat lebih panjang ke bawah.
"Sedang di depan dapat full set Suzuki Gixer 1.000 limited edition. Cirinya bisa dikenali pada as sok depan emas," papar Oki yang lagi mempersiapan pernikahan ini.
Lolos Test RideAda sedikit cerita unik dibalik pilihan bodi berujung petaka. Ini merupakan jawaban mengapa bodi begitu terlihat sederhana, hanya bentuk sedikit menggembung tanpa detail atau ornament apapun. "Pengerjaan motor ini memang cuma dua minggu, baik pemasangan kaki-kaki dan membentuk bodi. Sebab saat itu mengejar acara Fighter Day 4 di Kuningan, Jawa Barat. Makanya bodi terlihat jadi begitu sederhana," alasan Agus DJ.
Oki sebenarnya kurang sreg. "Dalam waktu dekat akan kembali mendesain ulang bodi biar lebih hoki," canda Oki.
"Proporsional konstruksi sasis menjadi nilai tersendiri, terbukti kuat dan tahan banting. Tinggal pembenahan pada bodi dengan desain baru," urai modifikator yang memakai pipa produk ISTW sebagai material seluruh sasis garapanya ini.